BELAJAR DARI PEDALAMAN
NUSA TENGGARA TIMUR
Nara Sumber : Arif
Darmadiansyah
Peresume : Abd. Karim
Karimhomebase.blogspot.com
Arif Darmadiansyah seoarang
pejuang dan pendidik yang berasal dari SOLO Jawa Tengah mengabdi sebagai
pendidik di SMA Negeri Probur, Kab Alor, Prop Nusa Tenggara Timur, dengan
segala keterbatasan yang dimiliki daerahnya yang merupakan daerah 3 T, terluar,
terpencil dan terdalam. Tidak menyurutkan semangat seorang pendidik, hal ini
perlu ditiru dan sebagai pelecut semangat di daerah yang ada diperkotaan.
Dengan kondisi yang serba
tertinggal terutama dibidang teknologi pembelajaran Arif Darmadianyah tidak
berdiam diri melihat keadaan beliau terus mencari solusi dan terus berinovasi bagaimana
caranya dengan kondisi yang ada semua siswanya
bisa menerima pembelajaran BIOLOGI yang beliau ajarkan dengan jelas dan
membekas. Pembelajaran BIOLOGI identik dengan pembelajaran praktik
dilaboratorium terutama pembelajaran yang berhubungan dengan Tumbuhan dan
hewan, terutama anatomi tumbuhan dan hewan.
Awal mula munculnya inovasi
pertama kali pada tahun 2016 pada waktu itu beliau akan mengajar mata pelajaran BIOLOGI secara khusus
materi INVERTEBRATA tetapi dalam prosesnya siswa siswa beliau tidak mempunyai
gamabaran sama sekalai tentang objek benda yang akan di bahas yatu
invertebrata, maka beliau mempunyai ide membuat slide yang terinspirasi dari
Proyektor HOLOGRAM 3D, beliau membuat
proyektor dengan menggunakan MIKA bekas tempat CD yang dibentuk seperti Prisma
sebagai tempat HOLOGRAM dengan sorot lampu proyektor dari Lampu HP, setelah lolos Final maka tempoat Hologram yang
semual dari CD Mika bekas CD diganti dari akrilik agar lebih rapi, terang dan
detail gambarnya. Setelah proses penggantian Mika dari Akrilik diuji coba baik
validasi expert (pengawas Sekolah) maupun dengan siswa. Teryata proses
perubahan tersebut di ACC oleh pengawas dan layak untuk dilanjutkan untuk
dibuat media pembelajaran.
Pada Tahun 2018 berbekal
pengalaman tahun 2016 yang membuat media pembelajaran dengan pemanafaatan media
Mika bekas CD maka pada tahun 2018 membuat karya inovasi lagi dengan membuat
mikroskop lensa leser tenaga surya yang
diberi nama Millea, Mikroskop merupakan alat penting dalam proses
pembelajaran biologi terutama mengenai struktur dan anatomi tumbuhan dan hewan,
dengan alat yang sederhana dengan memanfaat mainan anak anak dan juga sorot
lampu HP maka akan memperjelas gambar dari struktur dari anatomi tumbuhan adan
hewan dan membuat nilai tambah dari
proses pembelajaran dan akhirnya menjadi Juara. Mungkin kasian dengan saya yang
jauh jauh datang dari NTT dengan
candanya.
DISKUSI
P1 : Yth.Bpk Arif Saya Achmad Husin dari Bangka .pertanyaan
saya inovasi pendidikan yang bagaimana, yg dapat membuat guru sukses ikut
olimpiade ?....trimkasih Pak Arif..atas ilmunya.
Terimakasih pak Achmad dari
Bangka. Menurut saya, Bidang inovasi itu banyak sekali pak. Tergantung
tujuannya apa. Dari pertanyaan bapak bagaimana agar sukses mengikuti olimpiade?
inovasinya apa. Ini untuk guru atau siswa pak? strategi pembelajaran mungkin
bisa dijadikan sebagai inovasi untuk tujuan tersebut.
P2 : Perkenalkan saya
Rachmi dari Banyuwangi, mau tanya utk om Arif...menarik sekali penelitian karya
ilmiah yang dilakukan menjelaskan.invertebrata menggunakan akrilik sebagai
hologram dan millea utk anatomi tumbuhan pengganti mikroskop, pertanyaan saya 2
ide itu yg akhirnya juara atau yang millea saja? Boleh share foto media
milleanya?
Terimakasih bu Rachmi, untuk yang hologram mendapatkan juara 2 tahun
2016. Dan Millea juara 1 kategori utama tahun 2108. Medianya sudah saya bagikan
di youtube ibu.
P3 : Sy, Asfia dari
Kudus Bp. Arif mohon idenya untuk karya inovatif utk mapel kimia yg bermanfaat
dan tidak sulit utk anak sekolah, terimakasih.
Terimakasih ibu Asfia, kimia masih serumpun dengan mapel saya ibu. dan
terkadang saya juga ikut mengajar kimia. Karena tidak ada guru kimia. Kalau
ditanya ide, setiap permasalahan di sekolah beda-beda ibu. Media yang saya buat
jelas tidak dapat digunakan di Kudus. Namun saya melihat anak-anak saat ini
sangat tertarik dengan dunia digital. Siswa saya yang dikampung saja punya
android, padahal tidak bisa dipakai. Mungkin itu bisa dimanfaatkan sebagai
potensi untuk mengembangkan sebuah media digital bagi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar