https://sites.google.com/guru.smk.belajar.id/abd-karim-gp-a10-145/home
MEDIA INFORMASI PENDIDIKAN KEJURUAN
VOCATIONAL EDUCATION (TITL SMK NEGERI 1 PUNGGING)
Kamis, 08 Agustus 2024
Rabu, 07 Agustus 2024
Abd. Karim. Koneksi Antar Materi MOdul 3.1 ( CGP Angkatan 10 Kabupaten Mojokerto)
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN
1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin? Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki pengaruh bagaimana seorang guru mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.
2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
pembelajaran yang berpihak pada murid seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta
berpihak pada murid. Nilai-nilai tersebut akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan
sesuai dengan situasi yang dihadapi dengan mempertimbangkan 3 prinsip dalam
pengambilan keputusan.
3. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya?
Untuk memudah seorang guru dalam pengambilan keputusan yang tepat yaitu keputusan yang berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman seorang guru harus memilki kemampuan coaching (pembimbingan). Salah satu model coaching yang mudah untuk dipahami dan dijalankan adalah coaching model TIRTa yang tahapannya terdiri dari Tujuan, Identifikasi Masalah, Rencana Aksi dan Tanggung jawab. Coaching model TIRTa ini merupakan salah satu model coaching yang dikembangkan untuk dapat membantu seorang guru atau coach dalam menuntun murid (coachee) menemukan potensi yang dimilikinya dengan memanfaat komunikasi positif melalui pertanyaan-pertanyaan reflektif yang dapat membuat murid menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan dalam proses coaching juga membuat murid lebih berpikir secara kritis dan mendalam. Yang akhirnya, murid dapat menemukan potensi dan mengembangkannya. Agar mampu mengembangkan coaching model ini, tentunya guru harus memiliki kemampuan komunikasi efektif sehingga mampu mengembangkan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang mampu menuntun murid dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Melalui coaching, pengambilan keputusan yang telah diambil dapat direfleksikan kembali sehingga menjadi keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan karena setiap keputusan yang diambil sebagai pemimpin pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap masa depan murid kita.
4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Kepekaan sosial emosional seseorang akan menumbuhkan empati dan simpati, sehingga dapat menempatkan diri untuk bisa mengenal orang lain . Dengan simpati dan empati kita dapat merasakan apa yang peserta didik alami, sehingga kita dapat mengidentifikasi permasalahan dengan bijaksana, disaat harus melakukan pengambilan keputusan. Guru yang berperan sebagai pemimpin pembelajaran akan bertindak atas dasar keberpihakan pada murid. Dalam setiap keputusannya harus mempertimbangkan bayak hal yang bermuara pada murid, berbasis etika dan nilai kebajikan berlandaskan pada 4 paradigma yaitu individu vs masyarakat, rasa keadilan vs rasa kasihan, kebenaran vs kesetiaan dan jangka pendek vs jangka panjang, 3 prinsip yaitu prinsip berbasis hasil akhir, prinsip berbasis peraturan, dan prinsip berbasis rasa peduli. Serta dilakukan dengan 9 langkah yaitu:
2. Menentukan siapa saja yang terlibat
3. Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan
5. Pengujian paradigma benar lawan benar
7. Investigasi Opsi Trilemma
8. Buat Keputusan
9. Tinjau lagi keputusan Anda dan refleksikan
Pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika dapat melatih ketajaman dan ketepatan dalam pengambilan keputusan, sehingga dapat dengan jelas membedakan antara dilema etika ataukah bujukan moral. Seorang pendidik ketika dihadapkan dengan kasus-kasus yang fokus terhadap masalah moral dan etika, baik secara sadar atau pun tidak akan terpengaruh oleh nilai-nilai yang dianutnya. Keputusan yang diambil akan semakin akurat dan menjadi keputusan yang dapat mengakomodir kebutuhan murid dan menciptakan keselamatan dan kebahagian semua pihak berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan kebajikan jika nilai-nilai yang dianutnya adalah nilai-nilai yang positif.
Pengambilan keputusan yang dilakukan berlandaskan atas tiga prinsip penyelesaian dilema, yaitu Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) ataukah Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking). Pemilihan prinsip tersebut tentunya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Meskipun setiap keputusan pasti ada resiko, pro dan kontra, namun hal ini menjadikan salah satu tantangan tersendiri. Tantangan yang saya hadapi dalam pengambilan keputusan terhadap kasus — kasus yang sifatnya dilemma etika adalah perasaan tidak enak yang timbul karena tidak dapat memuaskan semua pihak. Namun dengan mengikuti 9 langkah pengambilan keputusan dapat meminimalkan perasaan tidak nyaman dan keputusan yang saya ambil dapat diterima oleh semua pihak.
Pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil dengan pengajaran memerdekakan
murid -murid kita adalah terciptanya merdeka belajar. Keputusan untuk memerdekakan murid merupakan proses untuk memenuhi kebutuhan belajar murid. Untuk memutuskan pemenuhan belajar murid, bisa menggunakan pembelajaran berdiferensiasi.
Kesimpulan akhir yang saya peroleh dari pembelajaran materi ini dan keterkaitannya denganmodul sebelumnya bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu kompetensi atau skill yang harus dimiiki oleh guru sebagai pendidik. Terkait dengan tugas dan fungsinya seorang guru dalam membuat keputusan harus berlandaskan pada filosofi Ki Hajar Dewantara, karena setiap keputusan yang diambil akan mewarnai pola pikir dan karakter murid. Agar keputusan yang diambil dapat memberikan kemanfaatan untuk banyak orang, mampu mengantarkan pada lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman (well being) dan dapat dipertanggungjawabkan, maka harus dilakukan berdasarkan pada budaya positif dan menggunakan alur yang tertata seperti BAGJA. Hal ini dilakukan semata untuk menghantarkan murid menuju profil pelajar pancasila, yang dalam perjalanannya banyak benturan yang sifatnya dilema etika dan bujukan moral. Untuk itu diperlukan panduan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan, sehingga langkah yang diambil selalu berpihak kepada murid.
Sekolah sebagai institusi yang berfungsi memberikan pelayanan, membimbing, mendidik dan mengajar para peserta didik agar memiliki sifat/tingkah laku yang lebih baik. Sekolah juga bertugas melakukan proses transfer ilmu dan pembentukan karakter peserta didik. Banyak hal yang harus dilakukan, tentu saja banyak juga pengambilan keputusan yang mewarnai kebijakan-kebijakan sekolah. Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu mengambil keputusan dengan bijak, dengan mengedepankan nilai-nilai kebajikan yang telah menjadi kesepakatan kelas. Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpim pembelajaran dengan menggunakan alur BAGJA, selalu berorientasi untuk mewujudkan budaya positif sehingga dapat menciptakan kondisi lingkungan yang nyaman (well being). Guru mempunyai kewajiban untuk mengantarkan murid menjadi insan yang cerdas dan berkarakter, menuju profil pelajar Pancasila. Harapan ini pasti dibutuhkan komitmen dari semua pihak. Dalam mengawal impian ini tentu banyak juga ditemui permasalahan baik yang sifatnya dilema etika maupun bujukan moral. Untuk itu diperlukan panduan sembilan langkah dalam pengambilan keputusan dan pengujian agar keputusan yang diambil berpihak kepada murid demi terwujudnya merdeka belajar. Sebagai salah satu bentuk merdeka belajar adalah diterapkannya pembelajaran berdiferensiasi. Dengan pembelajaran berdiferensiasi maka kebutuhan murid akan terpenuhi sesuai dengan bakat, minat dan kecenderungan gaya belajarnya.
11. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
Selain paradigma, saya juga memahami mengenai 3 prinsip pengambian keputusan yaitu prinsip berpikir berbasis hasil akhir (end-based thinking), berpikir berbasis peraturan (rules-based thinking), dan berpikir berbasis rasa peduli (care-based thinking). Prinsip ini digunakan sebagai arah pengambilan keputusan yang akan diambil menuju keputusan yang paling sesuai.
Untuk 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan terdiri dari : mengenalai nilai-nilai yang saling bertentangan, menentukan siapa saja yang terlibat, kumpulkan fakta-fakta yang relevan, pengujian benar dan salah (uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji publikasi, uji panutan), pengujian paradigma benar lawan benar, melakukan prinsip resolusi, investigasi opsi trilema, membuat keputusan dan tinjau lagi keputusan dan refleksikan.
Hal yang diluar dugaan selama saya mempelajari modul 3.1 adalah adanya sekat tipis yang kadang membuat saya sulit membedakan antara bujukan moral dan dilema etika. Pada awal mempelajari modul ini saya merasa terjebak saat sedang menganalisis sebuah kasus terkait bujukan moral yang saya identifikasi sebagai dilema etika. Ketika kita dihadapkan pada sebuah kasus dan diharapkan mampu mengambil keputusan yang tepat maka kita perlu menggunakan 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan sehingga kita bisa mengambil keputusan yang tepat dengan resiko yang sekecil-kecilnya dan memberikan manfaat yang lebih baik bagi banyak orang.
13. Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
14. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Dengan mempelajari topik modul 3.1 saya menjadi lebih memahami jika dalam proses pengambilan sebuah keputusan perlu dilakukan dengan alur yang jelas dan runtut, dan langkah awal paling penting adalah mengidentifikasi masalah tersebut termasuk dalam bujukan modal atau dilema etika sehingga akan memudahkan arah dan tujuan pengambilan keputusan agar tidak membuat kita terjebak dalam kondisi yang salah yang membuat pengambilan keputusan juga tidak tepat. Jadi mempelajari topik modul ini bagi saya sebagai seorang individu dan seorang pemimpin sangatlah penting.
Minggu, 13 November 2022
Aplikasi PKG SMKN 1 Pungging
Silhakn Download Aplikasi PKG sesuai dengan Permenpan RB no 16 tahun 2009 dan Buku 2 PKG tahun 2016 Download
Rabu, 13 Mei 2020
BELAJAR DARI PEDALAMAN NUSA TENGGARA TIMUR
Senin, 11 Mei 2020
MENGENAL SELUK BELUK PROSES MENERBITKAN BUKU
Sabtu, 09 Mei 2020
WEBINAR ZOOM AISEI WRITING (Menjadi Blogger Ternama)
Kamis, 07 Mei 2020
Pengalaman Menulis buku di Penerbit Major
Motivasi Menulis Buku dan Berprestasi
Rabu, 06 Mei 2020
TERBITKAN BUKUMU CATAT SEJARAH
Senin, 04 Mei 2020
Motivasi Menulis Setiap hari dan Menerbitkan Buku
Sabtu, 02 Mei 2020
Belajar, belajar dan belajar menulis setiap hari
Rabu, 29 April 2020
DESAIN PEMBELAJARAN
Alhamdullilah……… sekian lama terlalu sibuk dengan pekerjaan dilaboratorium atau bengkel otomasi jari jari ini terasa kaku untuk mengetuk tombol tombol keyboard memulai tulisan ini, semoga belajar menulis ini sedikit bisa kembali mengisi kolom blog saya yang sekian tahun tidak terisi, kata om jay sudah banyak berisi sarang laba laba saking lamanya. Ijin kan dengan kata kata yg masih kaku khas guru bengkel saya memulai untuk belajar menulis di diklat ini.
Selasa, 23 April 2019
STRUKTUR KURIKULUM 2013 SMK REVISI
Rabu, 24 Januari 2018
Beberapa regulasi yang sudah di buat oleh kemendikbud bisa di download :
1. POS UN 2017/2018 Download
2. POS UKK 2017/2018 Download
3. Instrument UKK dan Soal UKK Tahun 2017/2018 Download
4. POS USBN 2017/2018 Download
Terimakasih
Rabu, 07 September 2016
MODUL GP DARING SMA/SMK 2016
1.Modul GP PKN->Download
2. Modul GP PJOK->Download
3. Modul GP B-ING->Download
4. Modul GP BIN->Download
5. Modul GP BK/BP->Download
6. Modul GP TKJ->Download
7. Modul GP RPL->Download
8. Modul GP MM->Download
9. Modul GP TIK->Download
10 Modul GP Matematika->Download
11 Modul GP Kimia->Download
12 Modul GP Fisika->Download
13. Modul GP Sejarah Indonesia->Download
14. Modul GP Seni Dan Budaya->Download
Untuk Modul yang belum ada di atas bisa download pada link WEB DI SINI
KUMPULAN MODUL GP PEMINATAN 2016
1. MODUL GP TEKNIK GAMBAR MESIN (TGM)
2. MODUL GP TEKNIK PENGELASAN (TL)
3. MODUL GP TEKNIK PEMESINAN (TPM)
4. MODUL GP TEKNIK OTOMASI INDUSTRI (TOI)
5. MODUL GP (TPMI)
6. MODUL GP TEKNIK AUDIO VIEDIO (TAV)
7. MODUL GP TEKNIK INSTALASI PEMANFATAN TENAGA LISTRIK (TIPTL)
8. MODUL GP TEKNIK KENDARAAN RINGAN (TKR)
9. MODUL GP TEKNIK SEPEDA MOTOR (TSM)
Rabu, 01 Mei 2013
STRUKTUR KURIKULUM 2013
STRUKTUR KURIKULUM 2013 REVISI 2016 Download Semoga bermanfaat